KUTUKAN CINTA, BAB 15 (Terakhir)

 

Bab 15: Akhir yang Indah

Setelah melalui perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan, luka, dan pembelajaran, Aksara akhirnya menemukan kedamaian yang ia cari. Ia menyadari bahwa hidupnya bukanlah tentang menghindari ujian atau kesulitan, melainkan bagaimana ia menyikapi segala hal dengan iman dan tawakal. Kini, bersama Arini, ia merasa bahwa ia telah menemukan seseorang yang tidak hanya menjadi pasangan hidup, tetapi juga teman sejiwa yang saling mendukung untuk semakin dekat kepada Allah.

Aksara dan Arini memutuskan untuk melanjutkan perjalanan hidup mereka bersama dalam ikatan yang lebih kuat—pernikahan. Mereka merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk membangun keluarga yang berlandaskan nilai-nilai agama, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan menjalani hidup bersama dengan tujuan yang lebih besar: menuju surga-Nya.

Pernikahan yang Sederhana namun Penuh Berkah

Pernikahan Aksara dan Arini bukanlah sebuah acara yang mewah atau penuh dengan pesta besar. Mereka memilih untuk menikah dalam sebuah akad yang sederhana, tetapi penuh makna dan berkah. Aksara merasa bahwa tidak ada yang lebih penting daripada melaksanakan pernikahan sesuai dengan ajaran Islam, yang mengutamakan niat yang tulus dan ikhlas dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Pada hari pernikahan mereka, langit cerah, dan angin sepoi-sepoi berhembus dengan lembut, memberikan suasana yang penuh kedamaian. Acara akad nikah berlangsung di sebuah masjid yang sederhana namun penuh berkah. Keluarga dan sahabat terdekat hadir, menyaksikan momen sakral yang menandai awal dari sebuah perjalanan baru bagi Aksara dan Arini. Semua orang hadir dengan hati yang tulus, mengucapkan doa dan harapan agar pasangan ini dapat menjalani hidup bersama dengan penuh kebahagiaan dan keberkahan.

Aksara duduk di sisi Arini, menggenggam tangannya dengan penuh keyakinan. Semua rasa cemas dan ragu yang pernah ia rasakan kini hilang, digantikan dengan rasa syukur yang mendalam. Ia menyadari bahwa perjalanan hidup yang panjang dan penuh ujian ini, dengan segala kesulitan yang ia alami, telah membawanya ke titik ini—ke titik di mana ia bisa menjalani hidup yang penuh berkah bersama seseorang yang sejalan dalam visi dan misi hidup.

“Alhamdulillah, kita akhirnya sampai di sini, Arini,” kata Aksara dengan suara lembut, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Allah.

Arini tersenyum, matanya berbinar penuh kebahagiaan. “Alhamdulillah, Aksara. Aku percaya, ini adalah takdir terbaik yang Allah siapkan untuk kita. Kita akan saling mendukung, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan bersama-sama menjadikan cinta ini sebagai jalan menuju surga.”

Aksara merasakan kehangatan dalam hatinya. Ia merasa bahwa setiap detik yang ia lewati dengan Arini adalah berkah dari Allah. Ia berdoa agar Allah senantiasa memberkati perjalanan mereka bersama, memberikan kekuatan untuk menghadapi setiap ujian hidup, dan selalu mengingatkan mereka untuk terus bersyukur.

Menghadapi Kehidupan Baru

Setelah pernikahan mereka, Aksara dan Arini mulai menjalani kehidupan rumah tangga dengan penuh semangat dan kebahagiaan. Mereka tahu bahwa pernikahan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru yang penuh dengan tanggung jawab dan komitmen. Namun, keduanya tidak merasa terbebani dengan tanggung jawab tersebut. Sebaliknya, mereka merasa diberkahi dan bersyukur atas kesempatan untuk membangun kehidupan bersama.

Mereka menghabiskan waktu bersama dalam kebahagiaan yang sederhana, tetapi penuh makna. Setiap hari, mereka belajar lebih banyak tentang satu sama lain, berbagi cerita, dan saling memberi dukungan. Mereka juga semakin mendalami kehidupan spiritual mereka, selalu berusaha untuk lebih dekat dengan Allah dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Mereka sering mengikuti kajian bersama, membaca Al-Quran, dan berdiskusi tentang bagaimana mereka bisa memperbaiki diri sebagai pasangan dan individu yang lebih baik.

“Aksara, aku merasa sangat bersyukur bisa menjalani hidup ini bersamamu,” kata Arini suatu malam, setelah selesai salat isya. “Aku merasa bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang kita berdua, tetapi tentang bagaimana kita bisa lebih dekat dengan Allah. Semoga Allah selalu memberi kita kekuatan untuk terus berjalan di jalan-Nya.”

Aksara merasakan kedamaian yang mendalam mendengar kata-kata Arini. “Aku juga merasa begitu, Arini. Semua luka yang aku alami di masa lalu, semua kesulitan yang aku hadapi, kini terasa begitu berarti. Mereka membawaku pada titik ini, pada saat aku bisa menemukan kedamaian dalam hidup bersama denganmu. Aku percaya bahwa setiap ujian yang Allah berikan, itu semua adalah bagian dari takdir indah yang telah Allah rencanakan.”

Menjadi Keluarga yang Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah

Aksara dan Arini berkomitmen untuk menjadikan keluarga mereka sebagai tempat yang penuh dengan cinta dan kedamaian. Mereka ingin membangun rumah tangga yang tidak hanya bahagia dunia, tetapi juga bahagia akhirat. Mereka percaya bahwa dengan menjadikan Allah sebagai pusat dari segala aktivitas, hidup mereka akan selalu diberkahi.

Salah satu tujuan mereka adalah untuk menjadi pasangan yang saling mengingatkan dalam kebaikan, tidak hanya dalam kehidupan pribadi mereka, tetapi juga dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka berdua berkomitmen untuk selalu menjaga hubungan yang baik dengan keluarga, teman, dan sesama umat Islam. Mereka sering terlibat dalam kegiatan sosial, membantu orang-orang yang membutuhkan, dan memberikan kontribusi positif untuk masyarakat.

Mereka juga tahu bahwa pernikahan adalah perjalanan yang penuh dengan perubahan dan pembelajaran. Tidak ada yang sempurna, dan mereka berdua tidak mengharapkan kesempurnaan dari satu sama lain. Yang mereka harapkan adalah saling mendukung untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sabar, lebih ikhlas, dan lebih dekat dengan Allah.

“Arini, aku ingin kita bisa saling menjaga dalam setiap aspek hidup kita,” kata Aksara suatu malam, saat mereka duduk bersama di ruang tamu rumah mereka. “Aku ingin kita menjadi keluarga yang bukan hanya bahagia, tetapi juga membawa keberkahan bagi orang lain.”

Arini tersenyum hangat, memegang tangan Aksara dengan penuh kasih. “Aku juga ingin begitu, Aksara. Aku percaya bahwa jika kita menjaga niat kita untuk selalu dekat dengan Allah, segala sesuatu akan berjalan dengan baik. Kita akan selalu diberkahi.”

Kedamaian yang Ditemukan

Beberapa tahun setelah pernikahan mereka, Aksara merasa bahwa ia telah menemukan kedamaian yang sejati. Ia tidak lagi merasa kosong atau terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Semua luka yang ia alami, semua kekecewaan, dan semua kesulitan yang ia hadapi, kini terasa begitu berarti. Mereka semua adalah bagian dari takdir indah yang telah Allah rencanakan untuknya. Setiap ujian yang datang, baik itu dalam bentuk kehilangan, kegagalan, atau kesulitan, telah membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih dekat dengan Allah.

Aksara melihat Arini sebagai sosok yang tidak hanya menjadi pasangan hidup, tetapi juga teman sejati yang selalu ada untuknya. Mereka saling melengkapi, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Hidup bersama Arini bukan hanya tentang cinta, tetapi tentang perjalanan spiritual yang tiada henti, menuju Allah yang Maha Kuasa.

Pada suatu malam, setelah berdoa dan membaca Al-Quran bersama, Aksara duduk di samping Arini, merasakan kedamaian yang begitu dalam. Ia tersenyum dan memandang Arini dengan penuh rasa syukur.

“Arini, aku merasa sangat bersyukur bisa menjalani hidup ini bersamamu,” kata Aksara dengan penuh rasa terima kasih. “Semua yang terjadi dalam hidupku, baik itu suka maupun duka, akhirnya membawa aku pada titik ini—pada saat aku menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati. Aku percaya bahwa Allah telah merencanakan semuanya dengan indah.”

Arini memandang Aksara dengan mata yang penuh kasih. “Aku juga merasa begitu, Aksara. Kita telah melalui banyak hal, dan sekarang kita berada di sini, bersama-sama, saling mendukung dalam perjalanan hidup ini. Semoga Allah selalu memberi kita kekuatan untuk terus berjalan di jalan-Nya.”

Aksara merasa begitu tenang. Ia tahu bahwa hidup ini tidak selalu mudah, tetapi dengan iman, tawakal, dan cinta yang tulus, semua akan menjadi indah pada waktunya. Kini, Aksara dan Arini berjalan bersama menuju masa depan yang penuh dengan harapan, yakin bahwa apa yang mereka jalani bersama adalah jalan menuju surga yang telah Allah janjikan.

Dengan keyakinan itu, Aksara merasa bahwa akhir dari perjalanan ini bukanlah sebuah akhir, melainkan awal dari kehidupan yang lebih indah—kehidupan yang dipenuhi dengan keberkahan, kedamaian, dan cinta yang abadi

Tidak ada komentar untuk "KUTUKAN CINTA, BAB 15 (Terakhir)"