Lihatlah Aibmu Sendiri



Tak perlulah memandang kejelekan pada orang lain.

Tak usahlah berkomentar tentang aib yang ada pada diri orang lain.

Jikalau dosa orang lain selalu kau cari -cari.

Iri dan dengki kau jadikan hobi.

Bahkan kau lupa koreksi dirimu sendiri.

Lalu bagaimana kau bisa memperbaiki diri?

Jangan terlalu sibuk mengurus kebaikan dan keburukan orang lain, karena kebaikan dan keburukan diri kita sendiri jauh lebih penting untuk diurusi.

Ingatlah perkataan Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu ini,

“Di antara para pendosa yang paling buruk ialah yang meluangkan waktunya untuk membahas kesalahan orang lain.”

Sebagaimana juga disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Salah seorang dari kalian dapat melihat kotoran kecil di mata saudaranya tetapi dia lupa akan kayu besar yang ada di matanya.” (HR. Bukhari )

Sungguh merugi, ketika kita begitu pandai melihat kekurangan orang lain bahkan hafal dengan setiap kesalahan dan dosa orang lain namun kita buta untuk melihat aib, dosa dan kesalahan diri sendiri

Al-Imam Ibnu Qudamah Rahimahullah berkata,

“Ketahuilah bahwa apabila seorang hamba dikehendaki kebaikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Ia akan menjadikannya orang yang mengetahui kekurangannya(aibnya)

Orang yang terbuka mata hatinya niscaya tidak akan samar atasnya segala kekurangannya.

Jika telah mengetahui kekurangan dirinya, dia akan bisa mengobatinya.

Namun, sayang sekali, kebanyakan orang tidak tahu kekurangan dirinya... ”

Ingatlah bahwa yang akan Allah tanyakan bukan bagaimana orang lain menjalani hidupnya, tapi bagaimana diri kita menjalani kehidupan ini.

Ingatlah Nasehat Ini.

“JANGAN MENGUKUR SEPATU ORANG LAIN DENGAN UKURAN KAKI KITA.”

Jangan pernah menilai kehidupan orang lain dengan ukuran hidup kita

Jangan menggunakan kacamata kita untuk menilai orang lain, penampilan luar belum tentu mencerminkan sifat aslinya

Jangan sibuk mengurusi orang lain, apalagi ketika kita tidak tahu apa-apa tentang hal tersebut

Lalu siapa yang paling merugi?

Diri KITA sendiri!

Iya yang rugi diri kita, rugi waktu, rugi tenaga dan rugi pikiran

Ingatkanlah diri, bahwa setiap dakwah, memberi nasehat dan menolong orang lain dalam kebaikan itu wajib, namun “ada batasnya”,

Jangan sampai kita melewati batas hingga kita lupa untuk mengurusi kebaikan bagi diri kita sendiri

Al-Imam Ibnu Hibban Rahimahullah mengatakan,

 “Orang yang berakal tidak akan samar(tidak terlihat) baginya aibnya karena orang yang tidak mengenal aibnya tidak akan mengetahui kebaikan orang lain.

Sesungguhnya, hukuman terberat yang dirasakan oleh seseorang adalah ketika ia tidak tahu aib dirinya sendiri yang karenanya, ia tidak akan berhenti dari—kejelekan—nya dan tidak akan tahu pula kebaikan orang.”

(Raudhatul ‘Uqala hlm. 22)

Ambillah pelajaran dan mulailah untuk fokus mengurusi diri sendiri,

Memperbaiki diri sendiri,

Dan menyibukkan diri mengetuk hati sendiri

Ingatkan dirimu bahwa,

Ketika kita mampu melihat kekurangan pada diri orang lain maka sesungguhnya diri kitalah yang kurang

Karena  kita melihat semua itu(kekurangan orang lain) dengan ketidakmampuan kita dalam melihat kekurangan diri kita sendiri

Sekali lagi ingatkan dirimu bahwa,

Janganlah pernah merasa diri lebih baik dari orang lain, karena sungguh itu sangat berbahaya.

Jika kau ingin tahu bahayanya menganggap diri lebih baik, maka coba lihatlah pada kekurangan diri kita dalam ketaatan.

 Lalu lihat para orang yang menyatakan kita baik, kalaulah seandainya mereka tahu kekurangan kita, sudah pasti mereka akan menjauh.

Jadi siapapun kita saat ini, “yang katanya baik” menurut orang lain,

Jangan pernah merasa cukup dan puas apalagi merasa aman dengan kebaikan yang sudah dicapai, karena menjadi baik itu tidaklah berbatas.

Teruslah bermuhasabah diri,

Teruslah mengoreksi dosa dan kesalahan diri setiap hari,

Teruslah melakukan perbaikan, dan

Teruslah menjadi lebih baik,

Agar sampai kapanpun kita tidak memiliki kesempatan merendahkan orang lain yang masih belum baik atau dia yang masih  berkubang dalam dosa.


Seharusnya sikap seorang muslim adalah mengedepankan suuzhon (prasangka jelek) pada dirinya sendiri dan ia merasa dirinya serba kurang.

Tidak ada komentar untuk "Lihatlah Aibmu Sendiri"