PEJUANG SUBUH, Bab 16 : Keajaiban Subuh

 

Bab 16: Keajaiban Subuh

"Dan siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan jalan keluar baginya."
(QS. At-Talaq: 2)

Beberapa hari setelah Subuh Akbar, suasana masjid tetap hidup. Pemuda yang tadinya jarang terlihat kini datang lebih sering. Bahkan beberapa membentuk kelompok halaqah baru, dipandu oleh Ayyub dan Arkan.

Rafi menyelenggarakan lomba desain dakwah. Faiz, si anak SMP, mulai mengajar teman-temannya membaca Qur’an. Amir bahkan membuat konten vlog islami tentang “Subuh dari Sudut Pandang Pemalas yang Bertobat.”

Semua berkembang.

Namun, yang paling menyentuh hati Arkan adalah ketika Hana mengirimkan pesan singkat:

Kak Arkan... Subuh hari itu, aku lihat masjid penuh. Itu hari terindah dalam hidupku.

Namun tak lama kemudian, kabar duka datang pelan-pelan. Hana kembali masuk rumah sakit. Kali ini lebih serius. Jantungnya melemah. Nafasnya pendek.

Arkan, Ayyub, dan Ustadz Rahmat menjenguknya. Di ruang rawat itu, Hana tampak sangat tenang. Bahkan lebih tenang daripada siapa pun di ruangan itu.

Ia menggenggam tangan Arkan, lalu berkata:

“Kalau aku nggak bisa hadir Subuh lagi, Kakak jangan berhenti ya. Bantu anak-anak lain bangun Subuh. Bantu yang lelah untuk kuat. Bantu yang tertidur untuk terjaga.”

Air mata Arkan tak bisa dibendung. Ia menggenggam tangan Hana lebih erat.

Pagi berikutnya, ketika azan Subuh berkumandang, langit tampak berbeda. Lebih pucat. Lebih diam.

Dan setelah shalat, Arkan menerima kabar itu:

Hana telah kembali ke Rabb-nya.
Dalam tidur panjang yang lembut. Dalam senyum yang masih tertinggal di wajah mungilnya.

Subuh itu, seluruh komunitas datang ke rumah duka. Semua menangis. Tapi bukan karena kehilangan semata — melainkan karena kehilangan cahaya.

Namun Arkan tahu, cahaya tak pernah padam. Ia hanya berpindah tempat — dari dunia ke langit.

Dan sejak hari itu, setiap Subuh, ada satu saf khusus di masjid Al-Hikmah. Saf mungil, penuh bunga, dengan papan kecil bertuliskan:

“Hana — Sahabat Malaikat Subuh.”

Tidak ada komentar untuk "PEJUANG SUBUH, Bab 16 : Keajaiban Subuh"